Kamis, 04 Oktober 2012

ORGANISASI

Pengertian Organisasi


"Organisasi" sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, "organon" atau dalam bahasa Latin, disebut "organum" yang artinya "alat, bagian, atau anggota badan". Selanjutnya seiring berjalannya waktu, terjadilah perkembangan dalam pengertiannya. Dengan kata lain, semakin banyak orang yang megartikannya maka semakin banyak defenisi dan semakin luas pula kata itu diartikan dari dari sekian banyak defenisi "organisasi". Organisasi bisa juga dikatakan sekumpulan, individu, kelompok yang mempunyai tujuan, visi dan misi tertentu untuk menampung/menyalurkan pikiran atau pendapat yang tidak sama (dengan kata lain berbeda).



       Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan bekerja bersama-sama dan merealisasikan tujuannya. 
       Organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya belum dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.
       Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya dapat terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai. mahluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan, kerajaan, negara, adalah bentuk-bentuk organisasi.



Ciri-ciri Organisasi

Organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Adanya suatu kelompok orang yang dapat dikenal dan saling mengenal,
  2. Adanya kegiatan yang berbeda-beda, tetapi satu sama lain saling berkaitan (interdependent part) yang merupakan kesatuan kegiatan,
  3. Tiap-tiap orang memberikan sumbangan atau kontribusunya berupa pemikiran, tenaga, dan lain-lain,
  4. Adanya kewenangan, koordinasi dan pengawasan,
  5. Adanya tujuan yang ingin dicapai.
Adapun ciri-ciri organisasi secara umum yaitu:

  • Adanya komponen (atasan dan bawahan)
  • Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
  • Adanya tujuan
  • Adanya sasaran
  • Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
  • Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas

Unsur-unsur Organisasi
       
       Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

  • Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manager yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

  • Kerja sama
Kerja sama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manager, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

  •  Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).

  • Peralatan (Equipment)
Unsur keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

  • Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi, kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu.
  • Kekayaan Alam
Yang dimaksud adalah cuaca, keadaan geografis, flora, fauna dll.

  • Kerangka/konstruksi mental organisasi itu sendiri.

Teori Organisasi

1. Teori Organisasi Klasik (Teori Tradisional)


Teori klasik (classical theory) berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 19). Secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat disentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.

     a. Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan Max Weber dalam bukunya "The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism". Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.

     b. Teori Administrasi

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reily dari Amerika.
Henry Fayol industrialis dari Perancis, pada tahun 1841-1925 mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi adalah:

  1. Pembagian kerja (division of work)
  2. Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)
  3. Disiplin (dicipline)
  4. Kesatuan perintah (unity of comand)
  5. Kesatuan pengarahan (unity of direction)
  6. Mendahulukan kepentingan umum dari pada pribadi
  7. Balas jasa (remuneration of personnel)
  8. Sentralisasi (centralization)
  9. Rantai scalar (scalar chain)
  10. Aturan (oreder)
  11. Keadilan (equity)
  12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
  13. Inisiatif (inisiative)
  14. Semangat korps (spirit the corps)
     c. Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah. Pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah adalah penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik "a bag of tricks" untuk meningkatkan efesiensi kerja organisasi.

2. Teori Neo Klasik (Teori Hubungan atau Manusiawi)

Teori neoklasik secara sederhana sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori neo klasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefenisikan "suatu organisasi" sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. 

3. Teori Organisasi Modern

Teori modern disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat pada semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka. 

Hubungan Organisasi dan Manajemen

  • Manajemen merupakan suatu pengelolaan, pengorganisasian, pengaturan terhadap sesuatu hal/perusahaan, agar tercapainya tujuan dari perusahaan tersebut. Sedangkan organisasi merupakan suatu pengorganisasian/ pengaturan terhadap suatu kegiatan agar dapat terlaksana dengan baik. Jadi, manajemen dan organisasi sangat berkaitan.  Tanpa adanya pengorganisasian atau pemenej suatu perusahaan, maka tujuan perusahaan tersebut akan sulit untuk tercapai.
  • Organisasi adalah tempat orang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah mereka sepakati bersama. Jika tujuan adalah untuk mencari keuntungan maka organisasi mereka disebut perusahaan. Jika tujuan mereka untuk bermain bola maka organisasi mereka disebut organisasi sepak bola dan sebagainya. Agar organisasi itu dapat berjalan dengan baik perlu pengelolaan, pekerjaan mengelola itu disebut manajemen dan orang yang mengelola/ memimpin disebut manajer. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.
  • Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama di satu pihak dengan tujuan di pihak lain. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efesien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan.


Hubungan Manajemen dan Tata Kerja


Tata kerja atau metode adalah salah satu cara bagaimana agar sumber-sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
  • Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
  • Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
  • Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.

Jadi hubungan manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti di bawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar