Selasa, 22 Oktober 2013

PUISI TENTANG MASA DEPAN


Ku Mulai dari Mana

Aku berkaca di atas permukaan air
Dan sadar aku bukanlah penyair
Dimana sebenarnya kenyataan dunia
Tapi ku ingin pijak rumput yang lebih hijau

Aku berdiri di satu sudut kelam masa lalu
Dan melihat dengan bola mataku yang hitam
Sekarang aku berjalan di tempat asing
Menanti pagi membiaskan setetes embun hati



Kujejakkan kakiku disini, inikah ibu kota?
Pasar Minggu menyapa selamat datang ketidakberdayaanku
Jika ini yang namanya perjuangan ikan kecil di kolam yang lebih besar
Sudahlah, jika ini dunia berbicara tentang peraduan
Baiklah, harus kumulai darimana sekarang

Aku melangkah di tepi curamnya jurang
Dan tersadar bahwa aku bukanlah pengarang


Eric Sanjaya Sinaga

Minggu, 20 Oktober 2013

Wacana Singkat Menggunakan EYD


Wacana Singkat Menggunakan Bahasa EYD


Berat Badan Si Pejuang

Seorang pasien laboratorium klinik ternama, memarahi petugas paramedis yang menemaninya melakukan timbang badan.

“Saya ini bekas pejuang, buat apa saudara membohongi saya?!” teriak si pejuang, masih di atas alat timbang badan.

Bapak yang mengenakan baju dan celana khas pejuang ’45 itu marah karena tak percaya dengan berat badannya, seperti yang disebutkan paramedis tersebut. Menurut perkirannya, berat badannya pasti kurang 5 kg dari hasil timbangan di klinik mewah tersebut.

“Timbangan ini benar, pak. Tidak bisa dikira-kira, berat badan bapak pasti seperti yang tertera pada angka timbangan itu,” kata paramedis, mencoba mengoreksi si pejuang.

“Siapa bilang benar?!” teriak si pejuang,’ lihat ini!” sambungnya sambil mengangkat sebelah celananya. Dari balik celana itu, terlihat jelas, kaki kiri si pejuang terbuat dari besi.

Sabtu, 19 Oktober 2013

Ragam Bahasa Ilmiah, Semi Ilmiah, dan Non Ilmiah


I. Karangan Ilmiah


Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

Tujuan karya ilmiah, antara lain:
  • Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
  • Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  • Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
  • Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
  • Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
  1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
  2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
  3. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
  4. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
  5. Memperoleh kepuasan intelektual;
  6. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  7. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya.

Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Ilmiah :

Karya Ilmiah Biologi: Tumbuhan Kacang Hijau

Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di spasaran sebagai hunkue, digunakan dalam pembuatan kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.

Manfaat tumbuhan Kacang Hijau

Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukuptinggi dan merupakan sumber mineralpenting, antara lainkalsiumdanfosfor. Sedangkan kandungan lemaknyamerupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijaubermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau jugamengandung rendah lemak yang sangat baik bagimereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijaumenjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuatdari kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak takjenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi.Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang bergunauntuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijaudan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi olehmereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

II. Karangan Semi Ilmiah

Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Semi Ilmiah  :

Gempa Mentawai Mampu Picu Gempa Lebih Besar  
Andri Haryanto - detikNews

Jakarta - Gempa 7,2 dalam Skala Richter (SR) yang terjadi di Kepulauan Mentawai mampu memicu gempa lebih besar (megathrust) dari gempa sebelumnya. 

            "Kalau ditanya kemungkinan terjadi, bisa saja kemungkinan itu terjadi," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG), I Gede Swantika, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
Namun, dia melanjutkan, kemungkinan megathrust tidak terjadi dalam waktu dekat. Pusat gempa berada di zona subduksi atau daerah penunjaman yang mengarah ke barat.
"Tidak dalam waktu dekat, bisa jadi berpuluh-puluh tahun nanti," ujarnya.
Gede mengatakan, gempa hebat yang melanda kepulauan Mentawai pada Senin lalu berada di luar jalur Mentawai. Berbeda dengan gempa-gempa sebelumnya, yaitu gempa Padang, Nias, Bengkulu, dan Aceh, yang terjadi di jalur Mentawai.
"Karena berada di jalur yang sama itu gempa saling mempengaruhi gempa-gempa di Sumatra," katanya.
Sedikitnya 113 orang tewas dalam musibah gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010). Tsunami setinggi 3-7 meter adalah penyebab banyaknya korban tewas dibandingkan dengan gempa 7,2 SR yang terjadi pukul 21.40 WIB. (ahy/nrl)
(http://www.detik.com/, 27 Oktober 2010)


II. Karangan Non Ilmiah

Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).

Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
  • Fakta yang disimpulkan subyektif,
  • Gaya bahasa konotatif dan populer,
  • Tidak memuat hipotesis,
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah,
  • Bersifat imajinatif,
  • Situasi didramatisir,
  • Bersifat persuasif,
  • Tanpa dukungan bukti.
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
  • Dongeng
  • Cerpen
  • Novel
  • Drama
  • Roman.

Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Non Ilmiah :

PERADILAN RAKYAT
Cerpen Putu Wijaya

            Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

            "Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

            Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

            "Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
            Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
            "Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
            Pengacara muda itu tersenyum.
            "Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

            "Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

            Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.
http://apaaja-nicooo.blogspot.com/2013/10/artikel-dengan-ragam-bahasa-ilmiah-semi.html